Blogs
Selamatkan Anak Saya!

Selamatkan Anak Saya!

kamabarus
| 11

Perjuangan Pertama

Awal tahun ini, Lana anakku mengikuti test BCA.  BCA memang mempunyai program merekrut karyawan baru dengan mengundang murid-murid kelas 3 SMA pilihan untuk diseleksi kemudian disekolahkan di Jakarta dan akhirnya akan menjadi karyawan tetap di BCA.

Fasiltas sangat membantu sekali disamping uang kuliah dibayarkan malah dapat uang akomodasi selama mengikuti perkuliahan dan yang terpenting adalah jaminan kerja.

Beberapa tahun yang lalu, Ratih, kakaknya Lana juga pernah mengikuti test, namun gugur di tahap kedua.  Allah memberikan yang terbaik buat Ratih yang akhirnya menamatkan kuliahnya di Fakultas Hukum USU dan  sekarang telah bekerja sebagai HRD di perusahaan lokal. 

Ada beberapa tahapan yang harus dilewati :

1.       Lulus seleksi administrasi artinya nilai juga harus mendukung.

2.       Tes tertulis.

3.       Psiko Test.

4.       Wawancara.

Saya yakin Lana lebih pintar dari kakaknya dan saya berharap banyak padanya.  Tapi sebenarnya fasilitas dari BCA lah yang saya harapkan karena saya juga ragu untuk bisa menyekolahkannya menjadi sarjana seperti kakaknya.  Saya terbayang kembali pegalaman pahit yang harus saya terima karena meminjam dana kepada teman-teman kesana kemari yang akhirnya saya dipermalukan di depan orang banyak!

Itulah konsekwensi sebagai orang tua harus berani berkorban untuk anak-anaknya sebagai titipan Allah.

Tahap kedua dilalui Lana dengan sukses, perkiraan saya tepat dan saya yakin Lana akan bisa melewati tahap ketiga.

Bagi yang lolos tahap kedua akan melanjutkan test tahap ketiga pada siang harinya. Melalui HP, Lana menginformasikan bahwa dia akan menguti psikotest.  Alhamdulillah, Lana pun sukses melewati tahap psikotest.  Untuk jadwal interview akan diumumkan melalui sekolah.

Akhirnya Lana memasuki tahap krusial.  Di tahap wawancara inilah orang sering gagal, bisa jadi karena merupakan pengalaman pertama dan kedua adalah tentang seberap besar pengetahuannya terhadapa bidang pekerjaan yang dilamarnya.

Melalui jebakan-jebakan kecil dengan bahasa sekedar “Ngobrol” dimulai jebakan pertama :

“Lana obsesinya ingin menjadi apa?”

Secara spontan Lana menjawab ingin menjadi ahli kimia. Nah! Lana kena kombinasi mat dalam 4 langkah! Selebihnya pertanyaan-pertanyaan yah memang sekedar ngobrol!

Kesempatan pertama untuk mendapat beasiswa gagal.  Namun saya berpesan tetap berbesar hari, mungkin bukan itu yang terbaik buat Lana.  Masih banyak kesempatan-kesempatan lain dimasa mendatang.  Jujur sebenarnya yang saya hibur adalah diri saya sendiri!

Perjuangan Kedua.

Kadang strategi dalam permainan catur sangat efektif diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.  Ibarat main catur dengan seorang Master, kita tidak boleh membuat langkah-langkah lemah.  Setiap langkah harus dipikirkan dengan masak-masak jika tidak ingin di check mate!

Beasiswa! Ini merupakan target.  Ratih sewaktu mendapat beasiswa adalah di tahun kedua setelah menunjukkan prestasi layak mendapatkan sebesar 4,2 jt rupiah per tahun.  Itupun didapatkan pada tahun kedua.  Dengan asumsi saya tidak bisa menyediakan di tahun pertama artinya Lana akan patah ditengah jalan!

Dengan konsultasi dengan Guru BP SMA akhirnya diputuskan untuk mengurus beasiswa melalui jalur Bidik Misi yang akan menanggung hampir seluruh kebutuhan mahasiswa hingga sarjana. Mengisi formulir dan syarat-syarat yang diperlukan dan terakhir semoga lolos PMDK (era saya dulu).

Sebelumnya guru sudah berpesan tipisnya kemungkinan lulus jalur PMDK karena sekolah tidak ada kerjasama dengan USU.  Namanya juga usaha ya kudu di coba.

Benar! Akhirnya Lana kandas juga diperjuangan Kedua ini.  Sabar nak, dunia belum berakhir!

Perjuangan Ketiga.

Belajar dari kegagalan adalah modal untuk sukses. Dengan persiapan yang cukup, Lana membangun kepercayaan dirinya untuk menghadapi ujian tertulis untuk masuk USU (era saya SIPENMARU) Dengan berbekal NEM rata-rata 9.2 Lana mantap untuk menghadapi test!

Seminggu setelah ujian seleksi masuk USU, sebagai cadangan Lana juga mengikuti Ujian Tulis UGM siapa tahu masih juga gagal di Perjuangan Ketiga.

Syukur Alhamdulillah Lana lulus pada Fakultas Psikologi USU!  Pada saat pendaftaran ulang melalui website ternyata lulus melalui jalur Bidik Misi! Artinya Lana akan mendaptkan beasiswa di awal kulihanya! Syukur Alhamdulillah, beban yang selalui membayangi akan kelangsungan kuliah Lana akhirnya sirna.  Lana tidak perlu membayar SPP karena sudah dibayarkan langsung melalui beasiswanya dengan total beasiswa sebesar 12 juta rupiah pertahun cukup untuk biaya hidupnya selama kuliah.

Hasil dari ujian tulis UGM ternyata tidak lulus, tapi ini tidak mempengaruhi lagi.  Saya, Ratih dan Insya Allah Lana akan menjadi Almamater USU!

Jadi apa yang perlu diselamatkan pak kalau semua baik-baik saja.  Everything is OK!

Maksud saya, saya hanya ingin ucapan SELAMAT YA!!! LaughingLaughingLaughingSmileWink