
Rematch! Nakamura Akan Berhadapan Lagi dengan Carlsen di Grand Final Chessable Masters 2025
GM Hikaru Nakamura mengalahkan GM Ian Nepomniachtchi di Final Losers Bracket setelah menahan remis dengan buah Hitam di tiebreak armageddon. Kini, ia akan kembali berhadapan dengan GM Magnus Carlsen di Grand Final Chessable Masters 2025 pada hari terakhir turnamen. Pemenang akan membawa pulang hadiah uang tunai sebesar $25.000 dan 100 poin tour.
Grand Final antara Carlsen vs. Nakamura akan berlangsung pada Jumat, 21 Februari mulai pukul 23.15 WIB.
Bagan Playoff
Nepomniachtchi menjalani perjalanan panjang dan melelahkan di Losers Bracket. Ia memenangkan dua pertandingan sebelum akhirnya kalah dari Nakamura di tiebreak.
- Losers Perempat Final: Nepomniachtchi dan Duda Menang Telak
- Losers Semifinal: Nepomniachtchi Kembali Unggul
- Losers Final: Nepomniachtchi Selamatkan Game Kedua, Tetapi Nakamura Menang di Tiebreak
Losers Perempat Final: Nepomniachtchi dan Duda Menang Telak
Kemenangan di game pertama tampaknya menjadi kunci di kedua pertandingan. Lawan mereka, Arjun dan Firouzja, gagal membalas di game kedua, sehingga tidak diperlukan tiebreak armageddon.
Nepomniachtchi 2-0 Arjun
Pertandingan ini pada dasarnya sudah ditentukan di game pertama, di mana Arjun memilih serangan Marshall dari Ruy Lopez—yang sangat teoritis dan jarang digunakan di level atas saat ini. Arjun memainkan langkah baru pertama setelah 21 langkah mengikuti permainan korespondensi, tetapi ia tidak mendapatkan keuntungan apa pun.
Nepomniachtchi sempat kehilangan dua pion, tetapi dengan kompensasi penuh. Langkah 55...Mc7! menciptakan jebakan yang cerdik sambil menyerang pion g3. Arjun terjebak dengan 56.Kf4?? Gxf4! Hitam mengorbankan kualitas demi serangan yang kuat di diagonal.
Di game kedua, Arjun harus menang dengan buah Hitam dalam Pembukaan Prancis Varian Tukar, yang tentunya menjadi tantangan berat. Ia mencoba bermain agresif, tetapi posisinya justru memburuk hingga akhirnya kalah. Nepomniachtchi pun mengamankan kemenangan pertamanya di Losers Bracket.
Duda 2-0 Firouzja
Pertandingan ini tidak berjalan mudah, tetapi Duda berhasil menuntaskannya. Seperti pertandingan sebelumnya, kemenangan di game pertama dengan buah Hitam menjadi faktor penentu. "Ini perpaduan antara catur dan esports, para penonton!" kata GM Aman Hambleton saat pemain nomor satu Polandia itu, dalam posisi yang jelas kalah perwira, hanya bermain untuk menghabiskan waktu lawannya.
Ini perpaduan antara catur dan esports, para penonton!
—Aman Hambleton
Secara posisi, Firouzja sebenarnya unggul di akhir permainan, tetapi faktor waktu menjadi penentu utama. Ada yang mengatakan bahwa waktu adalah bidak catur ke-17.
Di game kedua, Firouzja yang harus menang dengan buah Hitam memilih Pertahanan Belanda Leningrad. Namun, Duda mendapatkan posisi lebih baik dan akhirnya menang. Ia kemudian menyederhanakan permainan ke endgame yang seimbang—karena itu sudah cukup baginya untuk lolos—dan bahkan berhasil mengamankan kemenangan.
Losers Semifinal: Nepomniachtchi Kembali Unggul
Setelah bermain imbang di game pertama, Nepomniachtchi berhasil menang dengan buah Hitam di game kedua untuk memastikan kemenangan pertandingan.
Nepomniachtchi 1.5-0.5 Duda
Di game pertama, Nepomniachtchi yang memainkan Italian Game dengan buah Putih mengorbankan pion. Meski sempat berada dalam posisi kalah, ia berhasil bertahan di endgame benteng dengan kalah satu pion dan mengamankan hasil remis.
Pada game kedua, pecatur nomor satu Rusia ini sama sekali tidak melakukan kesalahan saat bermain dengan buah Hitam dalam Pembukaan Catalan. Ia berhasil menyeimbangkan posisi dengan mudah, dan Duda hanya melakukan satu kesalahan, setelah membiarkan pertukaran menteri dengan 25.Gf1?—yang langsung membuatnya berada dalam posisi kalah. Nepomniachtchi menunjukkan teknik luar biasa untuk mengamankan kemenangan tanpa kesulitan berarti.
Losers Final: Nepomniachtchi Selamatkan Game Kedua, Tetapi Nakamura Menang di Tiebreak
Setelah menang telak 3-0 dalam pertemuan sebelumnya di Playoff, Nakamura menghadapi pertarungan yang jauh lebih sengit kali ini. Ketiga game berakhir remis, tetapi penuh aksi, kesalahan, dan perubahan situasi.
Nakamura 1.5-1.5 Nepomniachtchi
Game pertama berlangsung stabil, dengan akurasi tinggi dari kedua pemain, mencapai 98 persen. Tidak ada yang bisa menang jika keduanya bermain sempurna.
Nearly 98 accuracy from both sides in game one! 🤯#ChessChamps pic.twitter.com/S32Q8ao7Oh
— chess24 (@chess24com) 20 Februari 2025
Di game kedua, Nakamura sebenarnya berpeluang menutup pertandingan lebih cepat. Ia unggul dalam permainan panjang dan penuh manuver, tetapi tampak gugup saat waktu tinggal lima menit. Setelah unggul satu pion, ia memberi Nepomniachtchi kesempatan untuk kembali ke permainan dengan langkah 43...Kh5?, meski akhirnya kembali unggul dengan dua pion tambahan.
Hikaru is winning, which means he might just have his rematch against Magnus!
— chess24 (@chess24com) 20 Februari 2025
Here's what Nepo missed 👇https://t.co/Iev733Xbhp#ChessChamps pic.twitter.com/xQ4HI0kRdn
Nepomniachtchi melakukan penyelamatan dramatis dan bahkan nyaris menang karena faktor waktu. Analisis dari GM Rafael Leitao dapat Anda lihat di bawah ini.
Armageddon: Nepomniachtchi Gagal Memanfaatkan Keunggulan
Secara mengejutkan, Nepomniachtchi menawar 10 menit untuk bermain dengan buah Hitam di Armageddon, sehingga ia dipastikan bermain dengan buah Putih. Tentu saja, Nakamura tidak bisa mengetahui hal ini sebelumnya, dan ia memiliki waktu 6 menit 37 detik untuk mempertahankan remis dengan buah Hitam—meskipun tawaran di bawah 10 menit akan menghasilkan hasil yang sama.
Momen paling krusial dalam pertandingan terjadi pada langkah ke-20, ketika Nakamura mundur dengan langkah 20...Kf6? dan langsung menggelengkan kepala, menyadari bahwa langkah 20...Kxf2! akan membuat posisinya jauh lebih mudah. Nepomniachtchi sempat unggul, tetapi kehilangan keunggulan itu dengan cepat. Ia bermain dengan energik, tetapi Nakamura menemukan langkah kunci 23...e4!, memastikan likuidasi dan hasil remis.
Kini, duel klasik yang ditunggu pun terjadi: Carlsen vs. Nakamura, yang juga mempertemukan Tim Liquid vs. Tim Falcons di Chessable Masters 2025.
Apakah Carlsen akan kembali menang, atau Nakamura berhasil membalas dan meraih gelar pertamanya di Champions Chess Tour 2025?
Chessable Masters adalah turnamen pertama dari dua seri dalam Champions Chess Tour 2025. Pada 17 Februari, para pecatur terbaik dunia bertanding di babak Play-in, yang menggunakan format Swiss sembilan babak dengan kontrol waktu 10 menit tanpa increment. Delapan pemain teratas lolos ke Playoff bersama delapan pemain undangan, yang akan berlangsung selama empat hari pada 18-21 Februari dengan total hadiah $150.000. Dua belas pemain teratas di papan peringkat CCT akan melaju ke Esports World Cup 2025.
Liputan sebelumnya:
- Playoff Hari ke-2: Carlsen Melaju ke Grand Final, Arjun & Nakamura Terlempar ke Losers Bracket!
- Playoff Hari ke-1: Firouzja Kalahkan Caruana, Lolos ke Semifinal Winners Bracket Bersama Carlsen, Nakamura, dan Arjun
- Play-In: Wei Yi Wins Swiss, Qualifies With 7 Others For Playoffs
- Champions Chess Tour 2025 Resmi Dimulai! Chessable Masters Hadirkan Duel Para Bintang
- Catur Membuat Debut Bersejarah di Esports World Cup 2025 dengan Total Hadiah $1.5 Juta