JawaPos.com - Kecurangan atlet menjadi salah satu konsentrasi PB Percasi dalam menyelenggarakan event. Karenanya, di event selanjutnya, pecatur dilarang membawa hand phone ke arena pertandingan. Kecurangan sempat dilakukan oleh Data Adani di ajang Japfa FIDE Rated Chess Tournament 2025 di Wisma Serbaguna Senayan. Pecatur yang tampil di Kategori Challengger itu melakukan kecurangan di babak kesembilan atau babak terakhir. Dia terbukti memanfaatkan Chess Engine dengan menggunakan headset saat menghadapi Ray McLung Gunawan. Pertandingan di antara keduanya langsung distop pada langkah ke-16. Sekjen PB Percasi, Hendry Hendratno menyatakan, yang bersangkutan mengaku telah menggunakan chess engine, dibantu oleh kakak perempuannya. "Karena tindakannya itu, Dia didiskualifikasi dari turnamen. Saat ini, Dia baru mendapat sanksi sosial. Sedang sanksi dari PB Percasi, akan kita bahas nanti,” kata Hendry saat penutupan JAPFA FIDE Rated Chess Tournament 2025, Kamis. Dia menyayangkan kecurangan tersebut baru diketahui pada babak terakhir. “Seharusnya ketika yang bersangkutan berhasil mengalahkan pemain unggulan seperti Morado, di babak keempat, panitia pertandingan langsung mengevaluasi permainannya," ucapnya. PB Percasi akan melaporkan insiden ini ke FIDE. Nantinya yang menjadi korban kecurangan, poinnya akan dikembalikan. Sementara Wakil Ketua Umum PB Percasi Bidang Organisasi, Laksamana TNI Abdul Rivai Ras melihat turnamen kali lebih kompetitif. Selain diikuti 367 pecatur dari 28 provinsi dan 8 negara, pecatur yang tampil di turnamen ini semakin banyak yang berkualitas.