[Catur] dan Pion-pionnya*

[Catur] dan Pion-pionnya*

Avatar of Pujakelana
| 14

Malam bergerak seperti biasanya

Angin berbisik diantara ranting-ranting kerontang, sepi dan bisu

Riuh tembang mengalun parau di antara temaram sinar rembulan

Sementara nelayan mulai mengayun langkahnya mengayuh asa

Pengamen jalanan masih berjuang di antara deru mesin dan asap knalpot

Para pemulung masih terus melangkah dengan gerobaknya

Anak jalanan sibuk menghitung rupiah hasil mengemis

Para waria masih sibuk memoles wajahnya

Di lantai 25 sebuah gedung, pengusaha masih sibuk rapat dengan relasinya

Sementara para penguasa sibuk berdebat dengan persoalan yang tak jelas

…………………………………………………….

Aku semakin lelah bersenggama dengan waktu-waktu yang tak tentu arah

Rasaku kian menyublim, kata demi kata tak mampu lagi mengubah keputusannya

Ruang putih ini hampa

tanpa rasa tanpa asa

Sendiri dalam keheningan

Memandangi bidak-bidak catur tersusun rapi pada papannya

Dari pion hingga Raja

Pion-pion bergerak maju satu demi satu menjalankan perintah Raja

Lalu perwira-perwira mengikuti dan bermanuver

Kadang perlu jeda sejenak  hanya untuk bertahan dari serangan

Pion-pion harus patuh pada sang Raja

Maju atau bertahan adalah yang harus dilakukannya

Pion tidak mengenal mundur karena mundur adalah melanggar perintah

Sementara Menteri adalah panglima perang yang bisa bebas berjalan sesuai keinginannya

…………………………………….

Perjalanan hidup adalah ibarat catur

pion adalah rakyat kecil yang tertindas dan dipaksa untuk patuh pada para penguasa

tak jarang pion harus dikorbankan untuk kepentingan penguasa

Kadang rasa jengah berkelebat menaungi ruang jiwanya

 

*Arya Ningtyas