Untuk Adikku
bila kau tutup kitab itu,
bagaimana kau dapat mengeja satu per satu kata,
bagaimana kudapat mengamati gerak bibirmu saat mengucapkannya,
bagaimana kudapat menyimpulkan mimik wajahmu,
bagaimana kau dapat memahami makna ungkapanku.
kurasakan letihmu itu,
dahagamu yang membisikkan rintihan memelas itu,
hatiku serasa teriris,
namun sebatas mana aku boleh menawarkan dukamu?
setiap sesuatu ada takarannya
bersabarlah dalam meniti jalanmu
demi waktu, akan datang padamu seseorang
yang menggenapi hidupmu, memanjakanmu
menangislah, tetapi tegarlah
keyakinan dan harapan jangan kau susutkan!
bila hujan tlah reda,
maukah kau kembali membuka kitab itu?
Sumbawa Besar, Akhir Januari 2012