Carlsen Tumbangkan Arjun, Pimpin Klasemen Norway Chess 2025
Kemenangan klasik kedua Magnus Carlsen membawanya ke posisi teratas klasemen menjelang hari istirahat. Foto: Michal Walusza/Norway Chess.

Carlsen Tumbangkan Arjun, Pimpin Klasemen Norway Chess 2025

Avatar Colin_McGourty
| 0 | Liputan Acara Catur

GM Magnus Carlsen mencetak kemenangan meyakinkan atas GM Arjun Erigaisi di babak keempat Norway Chess 2025, yang membawanya ke puncak klasemen sementara. Hal ini terjadi setelah GM Fabiano Caruana gagal mengamankan kemenangan di partai klasik melawan GM Gukesh Dommaraju. Sang Juara Dunia yang merasa lega kemudian meraih kemenangan di armageddon pada hari ulang tahunnya, sementara GM Wei Yi juga mengalahkan GM Hikaru Nakamura di armageddon, yang berarti ia telah menaklukkan peringkat satu dan dua dunia dalam dua hari berturut-turut.

Meski sama-sama kalah di armageddon (masing-masing melawan GM Ju Wenjun dan Vaishali Rameshbabu), GM Koneru Humpy dan Anna Muzychuk tetap memimpin klasemen Norway Chess Women 2025. Setelah bertahan dengan gigih, IM Sara Khadem memanfaatkan blunder GM Lei Tingjie untuk meraih satu-satunya kemenangan klasik hari itu—yang juga merupakan kemenangan pertamanya di turnamen ini.

Babak kelima akan dimulai pada hari Sabtu, 31 Mei mulai pukul 22:00 WIB.


Hasil Norway Chess Babak 4

Carlsen dan Khadem meraih tiga poin penuh lewat kemenangan klasik di babak keempat, sementara Gukesh, Wei, Ju, dan Vaishali masing-masing mengamankan 1.5 poin berkat kemenangan di armageddon.


Terbuka: Carlsen Pimpin Klasemen, Gukesh Selamat dari Kekalahan Lawan Caruana

Setelah dua hari penuh kekecewaan akibat kegagalan di partai klasik dan kekalahan di armageddon, Carlsen akhirnya memimpin klasemen usai mengalahkan Arjun.

Klasemen Norway Chess Setelah Babak 4

Carlsen 3-0 Arjun

Arjun bertanya kepada Carlsen di mana letak kesalahannya. Foto: Maria Emelianova/Chess.com.

Carlsen, juara enam kali Norway Chess, kini telah mengalahkan dua bintang catur India yang masuk jajaran lima besar, Gukesh dan Arjun, di edisi tahun ini. Namun, ketika ditanya apakah ia merasa lebih termotivasi untuk mengalahkan para pemain muda, Carlsen menjawab dengan santai:

Ini agak kebetulan aja aku menang lawan Gukesh dan Arjun sejauh ini, karena aku sebenarnya mendapat tekanan dari semua lawan. Tapi ya, aku memang berusaha mengalahkan semuanya! Hari ini terlihat jelas kurangnya pengalaman dalam pertahanan Arjun, dan itu menguntungkanku.

Aku memang berusaha mengalahkan semuanya!

—Magnus Carlsen

Menghadapi Arjun, Carlsen memilih Pembukaan Inggris dan cukup puas dengan jalannya permainan, meski mengaku kecewa dengan temponya yang terlalu lambat.

Ia kemudian menjelaskan bahwa keraguannya disebabkan oleh banyaknya kemungkinan dalam posisi yang asing baginya. Namun begitu Carlsen mulai memahami posisinya, ia bermain lebih cepat dan berhasil merebut satu pion. Meski secara teori posisi tersebut masih bisa ditahan imbang oleh Hitam, tapi Carlsen sangat paham pola permainan seperti ini. Ia merangkum dilema yang dihadapi Arjun: "Kamu terus dihadapkan dengan pilihan-pilihan yang semakin sulit, dan pada akhirnya kamu salah langkah."

Carlsen bahkan sudah bisa menebak kapan kesalahan itu akan terjadi. Ia sempat masuk ke ruang pengakuan (confessional booth) saat Arjun berpikir selama 15 menit pada langkah ke-30.

Carlsen menjelaskan bahwa langkah 30...Me7, menukar menteri, seharusnya cukup untuk hasil remis. Tapi jika sepasang benteng ditukar, itu akan berakibat fatal. Dan Arjun justru memilih yang terakhir, dengan langkah 30...Be6?.

Setelah itu, jalannya permainan sepenuhnya dikuasai Carlsen yang masih punya banyak waktu di jamnya.

GM Rafael Leitao menganalisis partai ini sebagai Game of the Day di bawah:

Kemenangan itu membawa Carlsen ke puncak klasemen—meski posisinya bisa saja direbut Caruana jika berhasil mengalahkan Gukesh di partai klasik. Dan hasilnya nyaris saja berbeda!

Gukesh 1.5-1 Caruana

Gukesh berhasil menyelamatkan diri di partai klasik sebelum meraih kemenangan di armageddon. Foto: Maria Emelianova/Chess.com.

Sehari sebelumnya, Gukesh mengalahkan Nakamura tepat lewat tengah malam waktu India, sehingga ucapan ulang tahun ke-19 pun mulai berdatangan. Namun, ulang tahun sebenarnya jatuh pada hari keempat turnamen. Gukesh kemudian mengakui bahwa ia tidak terlalu menikmati bermain di hari ulang tahunnya:

Sebagian besar (permainan) di hari ulang tahunku justru berakhir dengan kekalahan, jadi aku bersyukur kali ini tidak terjadi di partai klasik. Saat bermain aku merasa baik-baik saja, tapi ketika mulai kalah aku langsung berpikir, aduh, jangan sampai terjadi lagi!

Sebagian besar (permainan) di hari ulang tahunku justru berakhir dengan kekalahan!

—Gukesh Dommaraju

Langkah pembukaannya menarik perhatian Nakamura, yang mencatat bahwa “Gukesh mengorbankan satu pion untuk mendapatkan sepasang gajah”. Menurut Nakamura, langkah itu mencerminkan gaya permainan seperti AlphaZero dan menunjukkan perubahan cara berpikir generasi muda dalam memahami strategi catur.

Secara teori, komputer menyetujui pengorbanan pion tersebut. Tapi dalam praktiknya, prinsip lama “pion tetaplah pion” mulai terbukti, karena kompensasi Gukesh menguap dan ia justru kalah satu pion dalam posisi yang sangat tricky. Ditambah lagi dengan kontrol waktu yang ketat di Stavanger—tanpa tambahan waktu setelah langkah ke-40, hanya increment 10 detik per langkah—keadaan menjadi semakin sulit baginya.

Jovanka, Tania, dan David bukan hanya mewawancarai Gukesh, tapi juga menyanyikan lagu ulang tahun untuknya! Foto: Michal Walusza/Norway Chess.

Namun, kabar baik bagi sang Juara Dunia adalah waktu juga menjadi faktor bagi Caruana, dan posisinya tidak sesederhana kelihatannya. Ia menjelaskan, “Aku hanya berusaha membuat langkah supaya tidak langsung kalah, karena semuanya terlihat buruk. Tapi aku juga kesulitan melihat langkah kemenangan yang jelas.” Menurut komputer, peluang menang Caruana datang setelah 48.Mf4?!, yang dilakukan Gukesh hanya dengan sisa delapan detik.

Caruana seharusnya mempertahankan menteri dengan 48...Md4!, lalu menekan lewat dorongan pion-h atau membawa kuda ke a4. Sayangnya, ia malah menukar menteri dan melakukan langkah kuda yang kurang akurat—hingga keunggulannya hilang begitu saja.

Gukesh sadar bahwa ia lolos dari kekalahan, dan segalanya berbalik menguntungkannya: "Partai klasik bisa saja berakhir buruk, tapi untungnya aku berhasil selamat saat krisis waktu, dan armageddonnya berjalan sangat baik!"

Akhirnya, ulang tahun Gukesh ditutup dengan manis. Foto: Michal Walusza/Norway Chess.

Di armageddon, Gukesh bermain sebagai Putih dan harus menang. Ia memilih sistem b3 dan Gb2 yang berjalan sempurna, dan berkomentar, "Setelah aku memainkan 14.Kd5!, posisinya jadi sangat menyenangkan."

Gukesh sukses melewati ulang tahunnya dengan hasil yang luar biasa: satu kemenangan klasik, satu remis klasik, dan satu kemenangan di armageddon!

Satu pertandingan lainnya di kategori Terbuka juga harus ditentukan lewat armageddon.

Nakamura 1-1.5 Wei

Nakamura tampak penuh tanda tanya. Foto: Maria Emelianova/Chess.com.

Kemenangan Wei di pertandingan ini berarti ia telah mengalahkan dua pemain terkuat dunia—peringkat satu dan dua secara beruntun. Tak heran kalau ia sangat senang!

Aku merasa sangat bahagia. Lawanku adalah peringkat dua dunia dan aku bermain sebagai Hitam, jadi hanya berharap bisa bertahan di partai klasik. Di armageddon, aku memutuskan untuk bermain lebih agresif.

Namun, keinginannya untuk bertahan di partai klasik mungkin justru membuatnya tidak memaksimalkan peluang, di saat permainan awal Nakamura tampak kurang stabil. Pada langkah ke-11, Nakamura berpikir selama 25 menit—sesuatu yang cukup aneh mengingat dalam database Chess.com, sepuluh partai yang memuat langkah 10...Kbd7 dari Wei sudah pernah dimainkan sejak 2013… oleh Nakamura sendiri, di London Chess Classic dan FIDE Grand Prix.

Dalam rekap permainannya hari itu, Nakamura mengakui ia merasa seperti mengalami deja vu, tapi tidak yakin detailnya.

Saat akhirnya muncul di ruang pengakuan, Nakamura dengan jujur mengakui bahwa permainannya kali ini sangat buruk.

Nakamura masih merasa cemas sampai langkah ke-35, namun akhirnya partai berakhir remis setelah 57 langkah.

Di armageddon, Wei kembali memegang buah Hitam seperti saat melawan Carlsen sehari sebelumnya. Ia langsung mengambil inisiatif dan mengendalikan permainan sejak awal. Kali ini, keuntungan waktu yang besar di pihak Nakamura setelah memainkan 1.b3 (Wei hanya punya waktu di bawah satu menit sementara Nakamura masih di atas lima menit) tampaknya akan menjadi penentu. Namun, Wei menemukan cara untuk mengatasinya: "Aku coba bermain lebih cepat—dan ternyata itu berhasil!"

Dengan gaya permainan cepatnya, Wei mengamankan hasil remis dari posisi menang dan merebut kemenangan di armageddon.

Rasanya tidak adil melihat Wei tetap berada di posisi terakhir meski sudah mengalahkan dua pemain terbaik dunia, tapi memang hanya setengah poin yang diperebutkan di setiap armageddon. Wei tidak mengeluh, dan menjelaskan, "Meski saya di posisi terakhir dan belum menang di partai klasik, lawan-lawan saya sangat kuat, jadi hasil ini bisa dimaklumi."

Wawancara Wei Yi yang jujur dan santai membuatnya jadi favorit baru di mata para penggemar. Foto: Maria Emelianova/Chess.com.

Dengan hanya empat poin memisahkan posisi pertama dan terakhir, satu kemenangan klasik bernilai tiga poin masih bisa mengubah segalanya untuk siapa pun.


Wanita: Humpy dan Muzychuk Masih Memimpin; Khadem Raih Kemenangan Klasik Pertama

Humpy dan Muzychuk memang sedikit melambat akibat kekalahan di armageddon, namun keduanya masih memimpin klasemen dengan selisih satu setengah poin. Sementara itu, Khadem naik ke peringkat keempat berkat kemenangan klasik bernilai tiga poin yang sangat berharga.

Klasemen Norway Chess Women Setelah Babak 4

Vaishali 1.5-1 Muzychuk

Vaishali menjadi yang pertama mencetak kemenangan dalam mini-match-nya melawan Muzychuk. Bermain Putih dalam Pembukaan Catalan, ia mengorbankan satu pion di partai klasik. Namun, langkah 9...Gc8 dan 10...Gd7 dari Muzychuk membuatnya terkejut. Dalam siaran langsung, Vaishali mengaku:

Aku kurang puas dengan partai klasiknya. Aku belum pernah melihat langkah ...Gc8 dan itu benar-benar mengejutkan. Aku harus cek lagi nanti. Aku ingin melanjutkan dengan Mb3 tapi tidak yakin setelah ...Mb6... jadi akhirnya memilih mengulang langkah.

Ia berpikir setengah jam sebelum memutuskan untuk mengulang langkah dan menerima hasil remis.

Tania, komentator sekaligus rekan setimnya di Olimpiade, mengaku terkejut melihat Vaishali, yang dikenal sangat agresif, menerima hasil imbang lebih awal. Namun, GM asal India itu menjelaskan alasannya secara realistis, "Aku biasanya selalu bertarung habis-habisan, dan karena itu aku juga sering kalah... Tapi kali ini strategi itu berhasil. Akhirnya aku menang di armageddon."

Keputusan praktis Vaishali ternyata membuahkan hasil. Foto: Michal Walusza/Norway Chess.

Di armageddon, kembali dimainkan Pembukaan Catalan dengan pengorbanan pion, dan kali ini Vaishali harus menunjukkan kompensasi sebagai pemain Putih. Awalnya, ia tampak kesulitan dan Muzychuk bahkan sempat unggul dua pion dan memiliki posisi menang dengan buah Hitam. Tapi seperti yang dijelaskan Vaishali, "Aku terus bermain. Dengan menteri dan kuda, posisi bisa jadi tricky," dan ia akhirnya memenangkan krisis waktu dengan mengakhiri partai lewat skakmat satu langkah di papan.

Ju 1.5-1 Humpy

Partai klasik antara Humpy vs. Ju berakhir remis, dengan akurasi 99% dari kedua pemain dengan pembukaan Italia. Meski Humpy menerima dua struktur pion tumpuk—yang disebut komentator Howell sebagai “menara teror”—ia tak pernah berada dalam posisi inferior dan berhasil menjaga keseimbangan hingga permainan akhir.

Di game armageddon, Ju memilih pembukaan yang tak biasa dengan 3.b3, menjauh dari jalur teori. Ia menjelaskan alasannya: "Aku ingin sesuatu yang tidak umum." Strategi ini berhasil dengan sangat baik. Setelah 17...Gf8 18.Ke4!, Putih membangun serangan yang sangat kuat. Ju mengatakan, "Saat Hitam mulai ditekan, permainannya jadi jauh lebih sulit,” dan meskipun langkah-langkahnya mungkin tidak sempurna menurut mesin, secara praktis serangannya sangat meyakinkan.

Ini merupakan kemenangan ketiga Ju di armageddon—meski ia belum mencatat kemenangan di partai klasik. Foto: Michal Walusza/Norway Chess.

Lei 0-3 Khadem

Ini menjadi hasil paling mengejutkan hari itu, karena selama sebagian besar pertandingan, Lei sebenarnya berada dalam posisi unggul—hingga satu blunder fatal mengubah segalanya. Di middlegame, langkah sederhana Khadem 27.Mc5? justru menjadi kesalahan besar yang memungkinkan gajah lawan menempati petak ideal di d4. Setelah 28.Gf2 Mc6 29.Gd4+, posisi Putih sudah menang.

Khadem kemudian menukar buah menuju endgame, meski posisinya masih kalah. Ia mengakui, "Aku berada dalam posisi buruk sepanjang permainan, lalu aku merasa dia terlalu memaksakan permainan di satu titik."

Khadem juga mengungkapkan bahwa selama turnamen, ia mengalami sakit tenggorokan dan telinga yang cukup parah. Dengan kondisi fisik yang tidak prima dan posisi permainan yang tertekan, ia mengatakan, "Aku hanya duduk dan terus bermain... lalu di akhir, dia blunder. Aku bahkan tidak benar-benar memikirkan permainannya."

Langkah perantara 57.Gf6?? dari Lei menjadi momen menyakitkan, karena dua langkah kemudian ia kehilangan satu gajah secara utuh.

Khadem berhasil lolos dari posisi kalah—dan bahkan membalikkan keadaan untuk menang. Foto: Michal Walusza/Norway Chess.

Para pemimpin klasemen memang tidak berubah, namun kini mulai terlihat adanya celah dalam pertahanan mereka. Setelah hari istirahat, Muzychuk akan memegang buah Putih melawan Ju, sementara Vaishali akan bertahan dengan buah Hitam melawan Khadem.

NM Anthony Levin berkontribusi pada berita ini.


Pairing Babak 5

Laga yang paling dinantikan pada Sabtu mendatang, usai hari istirahat adalah duel Caruana vs. Carlsen—rematch Kejuaraan Dunia 2018 sekaligus pertemuan antara peringkat satu dan dua di Stavanger.

Cara Menonton
Anda bisa menyaksikan Norway Chess 2025 secara langsung di saluran YouTube dan Twitch Chess.com Indonesia. Pertandingan juga disiarkan di channel Kick milik Nakamura. Anda juga bisa mengikuti jalannya pertandingan melalui halaman acara kami: Terbuka | Wanita.

Siaran langsung Chess.com Indonesia dipandu oleh WIM Chelsie Monica dan IM Lutfi Ali.

Norway Chess 2025 menampilkan turnamen Terbuka dan Wanita dengan masing-masing enam pemain, memperebutkan total hadiah yang setara sebesar 1.690.000 NOK (~$167.000). Turnamen ini berlangsung dari 26 Mei hingga 6 Juni di Stavanger, dengan format di mana setiap pemain saling berhadapan dua kali dalam catur klasik (120 menit untuk 40 langkah pertama, dengan increment 10 detik per langkah mulai dari langkah ke-41). Pemenang dalam permainan klasik mendapat tiga poin, sedangkan yang kalah mendapat nol. Jika hasilnya remis, kedua pemain mendapat satu poin dan bertarung lagi di armageddon untuk memperebutkan setengah poin tambahan (10 menit untuk Putih, 7 menit untuk Hitam, dengan Hitam menang jika hasilnya remis).


Liputan sebelumnya:

Avatar Colin_McGourty
Colin McGourty

Colin McGourty led news at Chess24 from its launch until it merged with Chess.com a decade later. An amateur player, he got into chess writing when he set up the website Chess in Translation after previously studying Slavic languages and literature in St. Andrews, Odesa, Oxford, and Krakow.

Selengkapnya dari Colin_McGourty
Hans Niemann Tumbangkan Mantan Juara Dunia Ding Liren untuk Amankan Tiket Perempat Final SCC 2025

Hans Niemann Tumbangkan Mantan Juara Dunia Ding Liren untuk Amankan Tiket Perempat Final SCC 2025

Magnus Carlsen Ukir Sejarah Baru, Juara Chess Esports World Cup yang Pertama!

Magnus Carlsen Ukir Sejarah Baru, Juara Chess Esports World Cup yang Pertama!