Artikel Lengkap: Seluruh Juara Dunia Catur
Hingga saat ini, hanya ada 22 pemain dalam sejarah catur yang pernah memegang gelar resmi juara dunia, 18 di antaranya memegang gelar "klasik". Dalam sebagian besar kasus, juara klasik ditentukan melalui pertandingan antara juara bertahan dan penantangnya. Proses ini berjalan secara berurutan, di mana setiap Juara mempertahankan gelarnya hingga akhirnya digantikan oleh pemain lain.
Pada tahun 1948, Federasi Catur Internasional (FIDE) mengambil alih kendali atas kejuaraan dunia klasik. Namun, dari tahun 1993 hingga 2006, gelar ini terpecah setelah juara dan penantangnya keluar dari FIDE. Selama periode 13 tahun ini, ada enam pemain yang meraih gelar Juara Dunia FIDE. Dua di antaranya juga berhasil meraih gelar juara dunia klasik.
Di bawah tabel berikut, terdapat gambar dan ringkasan singkat tentang masing-masing dari para pemain legendaris sepanjang masa ini.
Juara Dunia Klasik
| # | Pemain | Periode | Kemenangan | Tahun Menang |
| 1 | Wilhelm Steinitz | 1886-94 | 4 | 1886, 1889, 1890, 1892 |
| 2 | Emanuel Lasker | 1894-1921 | 6 | 1894, 1896, 1907, 1908, 1910*, 1910 |
| 3 | Jose Raul Capablanca | 1921-27 | 1 | 1921 |
| 4 | Alexander Alekhine | 1927-35, 1937-46 | 4 | 1927, 1929, 1934, 1937 |
| 5 | Max Euwe | 1935-37 | 1 | 1935 |
| 6 | Mikhail Botvinnik | 1948-57, 1958-60, 1961-63 | 5 | 1948t, 1951*, 1954*, 1958, 1961 |
| 7 | Vasily Smyslov | 1957-58 | 1 | 1957 |
| 8 | Mikhail Tal | 1960-61 | 1 | 1960 |
| 9 | Tigran V. Petrosian | 1963-69 | 2 | 1963, 1966 |
| 10 | Boris Spassky | 1969-72 | 1 | 1969 |
| 11 | Bobby Fischer | 1972-75 | 1 | 1972 |
| 12 | Anatoly Karpov | 1975-85 | 3# | 1975d, 1978, 1981, 1984# |
| 13 | Garry Kasparov | 1985-2000 | 6 | 1985, 1986, 1987*, 1990, 1993, 1995 |
| 14 | Vladimir Kramnik | 2000-07 | 3 | 2000, 2004*, 2006** |
| 15 | Viswanathan Anand | 2007-13 | 4 | 2007t, 2008, 2010, 2012** |
| 16 | Magnus Carlsen | 2013-2023 | 5 | 2013, 2014, 2016**, 2018**, 2021 |
| 17 | Ding Liren | 2023-2024 | 1 | 2023** |
| 18 | Gukesh Dommaraju | 2024-sekarang | 1 | 2024 |
Catatan: t - Kemenangan turnamen. * - Mempertahankan gelar dalam pertandingan yang berakhir imbang. ** - Menang dalam tiebreak catur cepat/kilat. # - Memimpin pertandingan saat dibatalkan tanpa hasil resmi. d - Default.
Juara Dunia FIDE (1993-2006)
| # | Pemain | Periode | Kemenangan | Tahun Menang |
| 1 | Anatoly Karpov | 1993-99 | 3 | 1993, 1996, 1998 |
| 2 | Alexander Khalifman | 1999-2000 | 1 | 1999k |
| 3 | Viswanathan Anand | 2000-02 | 1 | 2000k |
| 4 | Ruslan Ponomariov | 2002-04 | 1 | 2002k |
| 5 | Rustam Kasimdzhanov | 2004-05 | 1 | 2004k |
| 6 | Veselin Topalov | 2005-06 | 1 | 2005t |
Catatan: k - Kemenangan dalam turnamen knockout (64+ pemain). t - Kemenangan dalam turnamen standar (<8 pemain).
- Juara Dunia Klasik (1886-sekarang)
- Wilhelm Steinitz
- Emanuel Lasker
- Jose Raul Capablanca
- Alexander Alekhine
- GM Max Euwe
- GM Mikhail Botvinnik
- GM Vasily Smyslov
- GM Mikhail Tal
- GM Tigran Petrosian
- GM Boris Spassky
- GM Bobby Fischer
- GM Anatoly Karpov
- GM Garry Kasparov
- GM Vladimir Kramnik
- GM Viswanathan Anand
- GM Magnus Carlsen
- GM Ding Liren
- GM Gukesh Dommaraju
- Juara Dunia FIDE (1993-2006)
Juara Dunia Klasik (1886-sekarang)
Wilhelm Steinitz (1886-94)
Steinitz sering dianggap sebagai "bapak catur posisional." Dia mengalahkan Johannes Zukertort dalam pertandingan kejuaraan dunia pertama yang diadakan pada tahun 1886.
| Tahun | Hasil | Lawan |
| 1886 | W | Johannes Zukertort |
| 1889 | W | Mikhail Chigorin |
| 1890 | W | Isidor Gunsberg |
| 1892 | W | Mikhail Chigorin |
| 1894 | L | Emanuel Lasker |
| 1896 | L | Emanuel Lasker |
Emanuel Lasker (1894-1921)
Lasker, seorang pemain yang terkenal karena pendekatannya yang sangat praktis, memegang rekor sebagai juara dunia dengan masa terpanjang dalam sejarah. Pada tahun 1894, Lasker berhasil merebut gelar dari Steinitz dan mempertahankannya hingga tahun 1921.
| Tahun | Hasil | Lawan |
| 1894 | W | Wilhelm Steinitz |
| 1896 | W | Wilhelm Steinitz |
| 1907 | W | Frank Marshall |
| 1908 | W | Siegbert Tarrasch |
| 1910 | W* | Carl Schlechter |
| 1910 | W | David Janowsky |
| 1921 | L | Jose Raul Capablanca |
Jose Raul Capablanca (1921-27)
Capablanca, seorang anak ajaib catur dan salah satu pemain endgame terbaik sepanjang masa, mengalahkan Lasker dengan skor 4-0 pada tahun 1921 untuk menjadi Juara Dunia. Dalam periode 1916-1924, Capablanca mencatatkan prestasi dengan skor +40 =23 -0 dalam pertandingan turnamen, mencatatkan rekor tanpa kekalahan selama rentang waktu tersebut.
| Tahun | Hasil | Lawan |
| 1921 | W | Emanuel Lasker |
| 1927 | L | Alexander Alekhine |
Alexander Alekhine (1927-35, 1937-46)
Alekhine, dikenal karena gaya bermainnya yang menyerang dan kombinasi yang mendalam, adalah satu-satunya juara dunia yang meninggal saat masih memegang gelar. Ia merebut gelar secara mengejutkan dari Capablanca pada tahun 1927 dan mempertahankannya hingga wafat pada tahun 1946, kecuali selama masa kekosongan dua tahun dari 1935 hingga 1937.
| Tahun | Hasil | Lawan |
| 1927 | W | Jose Capablanca |
| 1929 | W | Efim Bogoljubov |
| 1934 | W | Efim Bogoljubov |
| 1935 | L | Max Euwe |
| 1937 | W | Max Euwe |
GM Max Euwe (1935-37)
Euwe mengalahkan Alekhine secara mengejutkan pada tahun 1935. Hingga kini, ia merupakan satu-satunya juara dunia asal Belanda, dan juga satu-satunya grandmaster Belanda ketika FIDE pertama kali memberikan gelar tersebut pada tahun 1950.
| Tahun | Hasil | Lawan |
| 1935 | W | Alexander Alekhine |
| 1937 | L | Alexander Alekhine |
GM Mikhail Botvinnik (1948-57, 1958-60, 1961-63)
Botvinnik adalah pemain catur besar pertama dari Uni Soviet dan menjadi pesaing utama dunia catur selama kurang lebih 30 tahun. Ia kemudian menjadi pelatih bagi tiga juara dunia masa depan: Karpov, Kasparov, dan Kramnik.
Botvinnik adalah pemain pertama yang memenangkan kejuaraan dunia melalui turnamen—yang diselenggarakan FIDE setelah wafatnya Alekhine. Dalam catatan sejarah yang unik, ia tidak pernah benar-benar memenangkan pertandingan untuk mempertahankan gelarnya: Pertandingan tahun 1951 melawan GM David Bronstein dan tahun 1954 melawan Smyslov berakhir imbang 12-12, namun aturan saat itu menyatakan bahwa juara bertahan tetap mempertahankan gelar jika hasilnya seri.
Setelah kehilangan gelar pada tahun 1957 dan 1960, Botvinnik memiliki kesempatan untuk merebut kembali gelar dalam pertandingan ulang pada tahun 1958 dan 1961—dan ia berhasil memenangkannya pada kedua kesempatan tersebut.
| Tahun | Hasil | Lawan |
| 1948 | ke-1 | Turnamen dengan 5-pemain |
| 1951 | W* | David Bronstein |
| 1954 | W* | Vasily Smyslov |
| 1957 | L | Vasily Smyslov |
| 1958 | W | Vasily Smyslov |
| 1960 | L | Mikhail Tal |
| 1961 | W | Mikhail Tal |
| 1963 | L | Tigran Petrosian |
GM Vasily Smyslov (1957-58)
Smyslov adalah pemain pertama yang berhasil memenangkan kejuaraan dunia setelah sebelumnya kalah dalam pertandingan perebutan gelar. Gaya bermainnya yang sangat solid membuatnya sangat sulit dikalahkan. Meskipun hanya menang dalam satu dari tiga pertandingan kejuaraan melawan Botvinnik, ia justru memiliki skor kumulatif yang unggul dalam ketiga pertandingan tersebut (34,5-33,5).
| Tahun | Hasil | Lawan |
| 1954 | L* | Mikhail Botvinnik |
| 1957 | W | Mikhail Botvinnik |
| 1958 | L | Mikhail Botvinnik |
GM Mikhail Tal (1960-61)
Tal menjadi juara dunia pada usia 23 tahun, menjadikannya yang termuda dalam sejarah saat itu. Jika Smyslov dikenal dengan gaya yang solid, Tal justru dikenal sangat dinamis—terkenal dengan pengorbanan yang rumit dan membutuhkan perpaduan antara kalkulasi tajam dan intuisi tinggi. Seperti Smyslov, Tal hanya memegang gelar selama satu tahun sebelum Botvinnik merebutnya kembali. Tal sering dirawat di rumah sakit karena komplikasi dari masalah ginjal yang diperparah oleh kebiasaan merokok dan minum alkohol, namun ia tetap menjadi pemain brilian hingga wafat pada usia 55 tahun pada 1992.
| Tahun | Hasil | Lawan |
| 1960 | W | Mikhail Botvinnik |
| 1961 | L | Mikhail Botvinnik |
GM Tigran Petrosian (1963-69)
Petrosian terkenal karena pertahanan profilaksis yang kuat, dan dia berhasil mengakhiri dominasi Botvinnik secara permanen. Mereka adalah satu-satunya pemain yang berhasil meraih gelar juara dunia lebih dari satu kali di antara era Alekhine dan Karpov.
| Tahun | Hasil | Lawan |
| 1963 | W | Mikhail Botvinnik |
| 1966 | W | Boris Spassky |
| 1969 | L | Boris Spassky |
GM Boris Spassky (1969-72)
Spassky dikenal sebagai pemain universal yang mampu menang dalam segala jenis posisi. Ia adalah juara dunia terakhir yang menggunakan Gambit Raja, pembukaan yang membawanya meraih banyak kemenangan brilian. Setelah gagal mengalahkan Petrosian pada tahun 1966, Spassky berhasil lolos kualifikasi lagi pada tahun 1969 dan berhasil keluar sebagai pemenang.
| Tahun | Hasil | Lawan |
| 1966 | L | Tigran Petrosian |
| 1969 | W | Tigran Petrosian |
| 1972 | L | Bobby Fischer |
GM Bobby Fischer (1972-75)
Fischer mencapai salah satu puncak performa terbaik dalam sejarah catur pada periode 1969–1972, termasuk mencatat 20 kemenangan beruntun tanpa hasil remis: tujuh pertandingan terakhir di Interzonal 1970, menang 6-0 melawan GM Mark Taimanov di perempat final Kandidat, 6-0 melawan GM Bent Larsen di semifinal, dan kemenangan pada pertandingan pertama melawan Petrosian di final Kandidat. Fischer memenangkan laga tersebut dengan skor 6,5–2,5 sebelum mengalahkan Spassky 12,5–8,5 untuk merebut gelar juara dunia.
Tiga tahun kemudian, ia menolak untuk mempertahankan gelarnya, dan selama 36 tahun terakhir hidupnya, ia hanya memainkan satu pertandingan serius dan tidak pernah mengikuti turnamen apa pun. Fischer wafat pada tahun 2008 pada usia 64 tahun.
| Tahun | Hasil | Lawan |
| 1972 | W | Boris Spassky |
| 1975 | L(f) | Anatoly Karpov |
GM Anatoly Karpov (1975-85)
Karpov adalah salah satu jenius posisional dalam sejarah catur. Meskipun ia menjadi juara dunia melalui kemenangan walkover (forfeit), ia adalah pemain turnamen yang sangat aktif selama masa kejayaannya dan berhasil menjuarai berbagai ajang bergengsi, mengukuhkan posisinya sebagai juara sah. Ia juga dua kali berhasil mempertahankan gelarnya melawan GM Viktor Korchnoi, yang dianggap oleh banyak orang sebagai salah satu pemain terbaik sepanjang masa yang tidak pernah menjadi juara dunia.
| Tahun | Hasil | Lawan |
| 1975 | W(d) | Bobby Fischer |
| 1978 | W | Viktor Korchnoi |
| 1981 | W | Viktor Korchnoi |
| 1984 | N/A | Garry Kasparov |
| 1985 | L | Garry Kasparov |
| 1986 | L | Garry Kasparov |
| 1987 | L* | Garry Kasparov |
| 1990 | L | Garry Kasparov |
Karpov juga menjadi juara dunia FIDE sejak awal era perpecahan pada tahun 1993, setelah mengalahkan GM Jan Timman, hingga tahun 1999 ketika ia menolak mengikuti format baru kejuaraan dunia yang diterapkan oleh FIDE. (Penjelasan lebih lanjut ada di bawah.)
GM Garry Kasparov (1985-2000)
Kasparov, yang dinobatkan sebagai pemain catur terbaik sepanjang sejarah oleh Chess.com pada tahun 2020, memecahkan rekor Tal sebagai juara dunia termuda. Ia juga menyamai rekor Lasker dengan enam kemenangan dalam pertandingan kejuaraan dunia. Dua kemenangan terakhirnya terjadi di luar naungan FIDE, setelah ia dan GM Nigel Short keluar dari FIDE pada tahun 1993, yang kemudian menyebabkan terpecahnya gelar juara dunia.
| Tahun | Hasil | Lawan |
| 1984 | N/A | Anatoly Karpov |
| 1985 | W | Anatoly Karpov |
| 1986 | W | Anatoly Karpov |
| 1987 | W* | Anatoly Karpov |
| 1990 | W | Anatoly Karpov |
| 1993 | W | Nigel Short |
| 1995 | W | Viswanathan Anand |
| 2000 | L | Vladimir Kramnik |
GM Vladimir Kramnik (2000-07)
Seperti Alekhine pada tahun 1927 dan Euwe pada tahun 1935, gelar Kramnik datang sebagai kejutan saat ia merebutnya dari Kasparov pada tahun 2000. Kramnik berhasil mempertahankan gelarnya melawan GM Peter Leko pada tahun 2004. Kemudian, pada tahun 2006, ia mengalahkan juara FIDE, Topalov, untuk menyatukan kembali gelar juara dunia.
| Tahun | Hasil | Lawan |
| 2000 | W | Garry Kasparov |
| 2004 | W* | Peter Leko |
| 2006 | W | Veselin Topalov |
| 2007 | ke-2 | Turnamen dengan 8-pemain |
| 2008 | L | Viswanathan Anand |
GM Viswanathan Anand (2007-13)
Anand, yang dikenal karena kecepatan bermainnya, merebut gelar juara dunia melalui turnamen, bukan lewat pertandingan melawan Kramnik. Ini adalah satu-satunya kasus di mana seorang juara dunia yang masih hidup kehilangan gelarnya tanpa pertandingan langsung, sehingga pada tahun berikutnya diadakan pertandingan antara keduanya—dan Anand kembali menang, yang akhirnya memperkuat statusnya sebagai juara dunia catur klasik.
Berkat Anand, minat terhadap catur meledak di negaranya, India, yang berpenduduk lebih dari satu miliar jiwa dan kini menjadi salah satu negara dengan kekuatan catur terbaik di dunia.
| Tahun | Hasil | Lawan |
| 1995 | L | Garry Kasparov |
| 2007 | ke-1 | Turnamen dengan 8-pemain |
| 2008 | W | Vladimir Kramnik |
| 2010 | W | Veselin Topalov |
| 2012 | W** | Boris Gelfand |
| 2013 | L | Magnus Carlsen |
| 2014 | L | Magnus Carlsen |
GM Magnus Carlsen (2013-23)
Beberapa orang sudah menganggap Carlsen sebagai pemain catur terbaik sepanjang sejarah. Kemampuannya dalam menghadapi kontrol waktu yang lebih cepat telah memungkinkannya untuk memenangkan beberapa tiebreak catur cepat dan mempertahankan gelarnya.
Pada 19 Juli 2022, Carlsen mengumumkan bahwa ia tidak akan mempertahankan gelarnya dalam Kejuaraan Dunia 2023.
| Tahun | Hasil | Lawan |
| 2013 | W | Viswanathan Anand |
| 2014 | W | Viswanathan Anand |
| 2016 | W** | Sergey Karjakin |
| 2018 | W** | Fabiano Caruana |
| 2021 | W | Ian Nepomniachtchi |
GM Ding Liren (2023-24)
Setelah Carlsen keluar dari siklus kejuaraan, GM Ding Liren dan GM Ian Nepomniachtchi memainkan pertandingan pada April 2023 untuk menentukan juara dunia selanjutnya. Ding berhasil memenangkan tiebreak catur cepat dan menjadi Juara Dunia FIDE, yang juga menjadikannya juara dunia klasik ke-17 dan yang pertama dari China.
| Tahun | Hasil | Lawan |
| 2023 | W** | Ian Nepomniachtchi |
| 2024 | L | Gukesh Dommaraju |
GM Gukesh Dommaraju (2024-sekarang)
Dalam pertandingan kejuaraan dunia berikutnya, GM Gukesh Dommaraju memenangkan game ke-14 yang dramatis untuk menjadi juara dunia klasik ke-18, pemain kedua dari India yang meraih gelar tersebut, sekaligus juara dunia resmi termuda dalam sejarah pada usia 18 tahun enam bulan.
| Tahun | Hasil | Lawan |
| 2024 | W | Ding Liren |
Juara Dunia FIDE (1993-2006)
Karpov (1993, 1996, 1998)
Setelah Kasparov dan Short keluar dari FIDE, Karpov mengalahkan GM Jan Timman dalam sebuah pertandingan. Ia dua kali berhasil mempertahankan gelar juara dunia FIDE, tetapi mengundurkan diri dari siklus kejuaraan pada tahun 1999. Saat itu, FIDE hanya memberinya bye satu babak dalam format baru yang melibatkan 100 pemain, sehingga Karpov memutuskan untuk melepaskan gelarnya.
| Tahun | Hasil | Lawan |
| 1993 | W | Jan Timman |
| 1996 | W | Gata Kamsky |
| 1998 | W | Viswanathan Anand |
| 1999 | N/A | tidak bermain |
GM Alexander Khalifman (1999t)
Khalifman memenangkan Kejuaraan Dunia FIDE tahun 1999, sebuah turnamen dengan format knockout 100 pemain.
Anand (2000t)
Tujuh tahun sebelum menjadi juara dunia klasik, Anand memenangkan Kejuaraan Dunia FIDE tahun 2000, sebuah turnamen dengan format knockout 100 pemain.
GM Ruslan Ponomariov (2002t)
Ponomariov memenangkan Kejuaraan Dunia FIDE tahun 2002, sebuah turnamen dengan format knockout 128 pemain. Pada usia 18 tahun tiga bulan, ia tetap menjadi juara dunia FIDE termuda dalam sejarah.
GM Rustam Kasimdzhanov (2004t)
Kasimdzhanov memenangkan Kejuaraan Dunia FIDE tahun 2004, sebuah turnamen dengan format knockout 128 pemain.
GM Veselin Topalov (2005t)
Pada tahun 2005, Kejuaraan Dunia FIDE diikuti oleh delapan pemain. Topalov keluar sebagai pemenang dan menjadi Juara Dunia FIDE. Namun, pada tahun berikutnya, ia kalah dalam pertandingan melawan Kramnik, yang menyatukan kembali gelar juara dunia yang sempat terpecah.